Kamis, 17 Desember 2009

HYPNOTIS

MARI KITA MENGENAL APA ITU HIPNOTIS

Hipnoterapi Bantu Sembuhkan Multiple Sklerosis

Multiple sklerosis, penyakit kelumpuhan yang disebabkan rusaknya fungsi otak karena virus, disinyalir bisa disembuhkan dengan terapi hipnosis. Sebuah percobaan penyembuhan melalui perbaikan cara pikir mengenai sebuah penyakit.

Percaya atau tidak, tubuh manusia sesungguhnya telah memiliki semua kebutuhan kimia yang diperlukan untuk mempertahankan hidup. Daya alami tersebut kemudian bisa dimaksimalkan bila asupan makanan sehat dapat terpenuhi. Namun di balik semua itu, pikiran yang sehat merupakan syarat mutlak di balik itu semua. Sebab tanpa pikiran yang sehat serta bermakna positif, mungkin selamanya seseorang menganggap sebuah fenomena sakit tak akan tersembuhkan.

Hal itu juga yang dirasakan Pepeng, seorang master antropolog, psikolog, pelawak senior, dan entertainer yang mungkin sudah sering kita dengar namanya. Pepeng, yang mulanya ceria, tiba-tiba Juli 2005 lalu harus menghadapi kenyataan pahit. Karena tiba-tiba kedua kakinya mengalami kelumpuhan. “Mula-mula kaki ini terasa kesemutan, entah bagaimana tiba-tiba saya lumpuh,” ceritanya, pada wartawan di Jakarta (22/3).

Analisis dokter kemudian memvonis, lelaki berkacamata ini mengidap penyakit multiple sklerosis. Sejenis penyakit yang terjadi karena adanya parutan di otak dan sumsum tulang belakang. Penyebab penyakit ini sebenarnya belum diketahui secara jelas. Namun yang pasti akibat parutan tersebut, membuat fungsi otak sebagai pemberi perintah pada tubuh menjadi tak signifikan lagi.

Kelumpuhan tersebut pada akhirnya seperti menyurutkan semangat hidup Pepeng. Bagaimana tidak, kesibukannya sebagai seorang entertainer tidaklah mungkin akan dijalani dengan kondisinya serupa itu. “Saya sempat putus asa juga. Mengapa Tuhan memberikan cobaan ini pada saya ?” tanyanya.

Seiring waktu berjalan, Pepeng terus berusaha untuk menyembuhkan dirinya. Hingga satu waktu ia bertemu dengan Wasis Budi Harjanto, salah seorang instruktur pada terapi hipnosis di Hypnosis Training Institute of Indonesia. Pengetahuan Pepeng pada dunia psikologi yang membuatnya kemudian mencoba terapi tersebut untuk penyembuhan penyakitnya.

“Saya tahu seseorang memiliki pikiran bawah sadar. Hal itu bisa dimanfaatkan untuk menyembuhkan penyakit saya,” ujarnya menjelaskan. Pengendalian dari pikiran bawah sadar itu kemudian yang diterapkan untuk memperbaiki kondisi seseorang yang terserang penyakit. Terapi ini yang kemudian dikenal dengan nama Hipnoterapi. “Hal ini didasari pada kenyataan bahwa sebenarnya banyak penyakit fisik diawali oleh penyakit mental,” urai Wasis Budi Harjanto, pada kesempatan yang sama.

“Dengan mengubah mindset seseorang terhadap sesuatu hal melalui hipnotis. Bisa mengubah persepsi orang tersebut dalam memandang masalahnya,” ujar Wasis. “Seperti kasus Pepeng misalnya. Enam bulan lalu ia terlihat putus asa karena kelumpuhan yang tiba-tiba dideritanya,” papar Wasis. “Kemudian saat ia mulai menempuh terapi hipnosis ini, terlihat harapan yang mulai terkembang kembali,” tambahnya. “Dengan fenomena seperti itu, saya yakin tak sampai enam bulan ke depan ia akan sembuh total dari penyakitnya.”

Pepeng sendiri sebenarnya belum bisa dikatakan sembuh dari penyakitnya. Namun saat ditemui dalam acara tersebut memang terlihat lebih memiliki harapan akan kesembuhan penyakitnya. Beberapa kali ia mencoba melangkahkan kakinya, meskipun masih terlihat kerenyit kesakitan di mukanya, ia mulai melangkah. Tapi paling tidak memang ada semangat muncul di sana.

Menurut beberapa ahli kejiwaan sendiri, penanganan kasus seperti ini sebenarnya bisa saja. Banyak juga yang mengakui, bahwa penyembuhan terbaik bagi seseorang yang mengalami penyakit seperti Pepeng harus dilihat secara holistik.

Dan penyembuhan melalui sisi mental seperti ini, tetaplah dianggap suatu hal yang amat diperlukan keberadaannya, selain juga tetap melanjutkan terapi penyembuhan secara klinis.

——————————————————————————————–

MEKANISME DIBALIK PIKIRAN DAN TINDAKAN

Pada acara hipnotis panggung (entertainment hypnosis), acapkali mempertunjukkan fenomena yang dianggap tidak masuk akal alias irasional. Sehingga bahkan tidak sedikit pihak yang menduga bahwa acara Stage Hypnosis hanyalah sekedar rekayasa untuk kebutuhan hiburan belaka.

Untuk memahami hal ini, mungkin sebaiknya kita mencoba untuk mencari tahu, apakah mekanisme yang terjadi di balik setiap tindakan manusia ? Hal ini mungkin dapat menjelaskan dengan baik berbagai kejadian dalam kehidupan sehari-hari yang sebetulnya sangat mirip dengan pertunjukkan hipnotis, yaitu bagaimana seseorang dapat melakukan tindakan yang “tidak masuk akal”.

Manusia bertindak dengan dilandasi pikiran, dan salah satu model psikologi menjelaskan bahwa pikiran terdiri dari bagian utama, yaitu : Pikiran Sadar (Conscious Mind) dan Pikiran Bawah Sadar (Sub-Conscious Mind).

Pikiran Sadar merupakan bagian dari pikiran kita yang bertugas untuk melakukan analisa dan pertimbangan-pertimbangan rasional, seringkali disetarakan dengan bagian kiri dari otak kita (Left Brain).

Pikiran Bawah Sadar berisikan database yang mencerminkan diri kita, dimana database ini merupakan akumulasi dari berbagai pemahaman, penalaran, pengalaman, bahkan penularan (induksi dari pihak lain) sejak mulai kita lahir sampai dengan hari ini.

Pikiran Bawah Sadar seringkali disetarakan dengan bagian kanan dari otak kita (Right Brain), oleh karena itu Pikiran Bawah Sadar merupakan wilayah yang didominasi oleh rasa dan emosi.

Yang paling menarik, Pikiran Bawah Sadar cenderung bersifat “netral” terhadap data atau informasi yang masuk. Netral artinya tidak mengenal “baik” dan “buruk”, “salah” atau “benar”. Suatu data yang telah “berhasil” memasuki Pikiran Bawah Sadar dan telah menjadi memori permanen, maka dianggap sebagai “kebenaran”, walaupun mungkin sebenarnya data tersebut relatif “salah” berdasarkan kaidah umum.

Contoh klasik, pada saat kita kecil, ketika orang tua kita mengatakan “… awas jangan main jauh-jauh, nanti kamu diculik hantu ….”, maka Pikiran Bawah Sadar seorang anak tentu tidak memahami apakah pernyataan tersebut “benar” atau “salah”, yang lebih dipahami adalah bahwa kata-kata orang tua pasti “benar” adanya, maka sejak saat itu di Pikiran Bawah Sadar terdapat data, bahwa hantu itu ada !

Hal lain yang menarik, bahwa ternyata porsi Pikiran Bawah Sadar ternyata sangat dominan dalam menentukan tindakan seseorang, Sebuah buku yang berjudul “Peace of Mind” dari Sandy Mc Gregor menyatakan bahwa kontribusi Pikiran Sadar hanyalah 12%, sedangkan kontribusi Pikiran Bawah Sadar adalah 88%.

Dari penjelasan di atas, jelas bahwa pikiran rasional saja tidaklah “cukup” untuk mewujudkan suatu tindakan ! Karena rasional adalah tugas dari Pikiran Sadar yang hanya berkonstribusi sebanyak 12% terhadap mekanisme suatu tindakan.

Oleh karena itu, walaupun mungkin anda belum pernah melihat hantu, atau secara rasional seharusnya hantu tidak perlu dianggap ada, tetapi saya yakin ketika anda melewati kamar mayat RSCM di tengah malam pasti anda akan takut ! Artinya, rasio anda tidak cukup mampu untuk membuat anda “berani”, karena Pikiran Bawah Sadar anda “terlanjur” mempercayai bahwa fenomena hantu adalah benar adanya !

Dengan komposisi kontribusi Pikiran Sadar 12% vs Pikiran Bawah Sadar 88%, maka kita dapat dikatakan nyaris merupakan “mahluk bawah sadar” !

Dari uraian di atas mungkin banyak hal yang sebenarnya tidak kita inginkan, tetapi “terlanjur” masuk ke pikiran bawah sadar karena banyaknya induksi dalam kehidupan ini.

Setiap orang secara alamiah pasti memiliki keinginan untuk selalu bergerak maju, tetapi di sisi lain seringkali yang terjadi justru mereka “berbelok” atau “ditarik” ke arah yang sebaliknya oleh pikiran bawah sadar. Pikiran bawah sadar dapat menjadi kekuatan yang mendukung keinginan kita, atau sebaliknya dapat menjadi musuh kita yang paling kuat !

Dari berbagai hal yang telah dipaparkan, mungkin timbul suatu pertanyaan, dapatkah kita “membuang” hal-hal yang tidak memberdayakan yang sudah “terlanjur” berada di pikiran bawah sadar kita ? Dapatkah kita memasukkan hal-hal yang lebih positif ke pikiran bawah sadar sehingga pikiran bawah sadar akan bergerak selaras dengan keinginan kita ?

Jawabannya dapat ! Hipnotis adalah salah satu cara yang efektif untuk pemrograman dan pemrograman ulang pikiran bawah sadar !

——————————————————————————————–

PROSES MASUKNYA INFORMASI KE PIKIRAN BAWAH SADAR

Dalam kehidupan riel, kita berhubungan dengan dunia luar melalui data yang terdiri dari (1). Visual (pandangan) (2). Audio (suara) (3). Kinestetik (rasa) (4). Gustatori (rasa pengecapan) (5). Olfaktori (bau). Secara sederhana Panca Indera adalah pintu masuk dari data ini memasuki diri kita.

Seluruh data tidak akan langsung masuk ke Pikiran Bawah Sadar, tetapi diproses terlebih dahulu oleh suatu perangkat yang berfungsi sebagai penyaring, yaitu Critical Area. Di beberapa literatur sering juga perangkat ini disebut sebagai RAS (Reticular Activating System). Walaupun sedikit berbeda, akan tetapi secara sederhana dapat dianggap memiliki fungsi yang sama. Berikutnya untuk mempermudah kita namakan saja perangkat ini sebagai Filter Pikiran Bawah Sadar.

Sesuai dengan fungsinya, maka Filter ini akan menyaring data yang masuk dari dunia luar, melalui mekanisme penyaringan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain : fokus, minat, nilai etika & moral, dan keaktifan dari Pikiran Sadar.

Sebagai ilustrasi, jika seseorang yang kita kagumi berbicara, misalkan seorang tokoh bisnis, maka kita akan menjadi sangat fokus, dimana pada saat fokus inilah Filter Pikiran Bawah Sadar akan lebih terbuka, sehingga seluruh informasi yang disampaikan akan cenderung lebih mudah memasuki diri kita, terlepas apakah informasi tersebut benar atau salah.

Contoh lainnya adalah saat kita mengendarai mobil dan menunggu giliran lampu merah, maka secara rileks mungkin mata kita memandang sekeliling. Pada saat inilah citra (image) seluruh benda yang kita pandang akan cenderung lebih mudah untuk memasuki Pikiran Bawah Sadar, termasuk papan iklan yang mungkin menawarkan berbagai produk.

Kondisi pada saat Filter Pikiran Bawah Sadar berkurang keaktifannya disebut juga sebagai keadaan Hipnosa, atau Hypnos. Dimana selanjutnya akan kita sadari bahwa keadaan Hipnosa merupakan keadaan alamiah kita sehari-hari, atau dengan kata lain kita sangat sering keluar dan masuk kondisi Hipnosa ini.

Dalam Formal Hypnosis (Genuine Hypnosis), keterampilan seorang Hypnotist adalah membuat Filter orang lain menjadi berkurang keaktifannya, sehingga sugesti akan lebih mudah memasuki Pikiran Bawah Sadar yang bersangkutan, atau dengan kata lain seorang Hypnotist trampil untuk membawa seseorang ke kondisi Hipnosa.

Teknik yang diterapkan oleh seorang Hypnotist dalam mempengaruhi Filter orang lain adalah melalui komunikasi yang sangat persuasif, baik secara verbal maupun non verbal.

——————————————————————————————–

SUGESTI

Hipnotis sangat erat kaitannya dengan Sugesti. Sebenarnya apakah yang dimaksudkan dengan Sugesti pada pengetahuan hipnotis ? Apakah sama dengan pengertian dalam kehidupan sehari-hari ?

Dalam pengetahuan hipnotis, Sugesti dapat diartikan secara sederhana sebagai :

“Suatu rangkaian kata-kata, atau kalimat, yang disampaikan dengan cara tertentu, dan dalam situasi tertentu, sehingga dapat memberikan pengaruh bagi mereka yang mendengarnya, sesuai dengan maksud & tujuan sugesti tersebut ! “

Yang dimaksudkan dengan “memberikan pengaruh” adalah bahwa Pikiran Bawah Sadar “menyetujui” Sugesti dimaksud.

Secara umum, seluruh kalimat yang disampaikan oleh Hypnotist (Induction, Deepening, Suggestion, Termination) disebut sebagai Sugesti.

Terdapat 2 macam “gaya” dalam membawakan Sugesti pada saat melakukan hipnotis, yaitu : gaya Authoritarian dan gaya Permissive. Authoritarian lebih sering digunakan oleh para Stage Hypnotist karena bernuansa dramatis dan menimbulkan efek entertainment. Permissive lebih banyak diterapkan pada proses Hypnotherapy, karena relatif dapat diterapkan kepada siapapun juga, termasuk mereka yang memiliki posisi sosial sama atau berada di atas sang Hypnotist atau Hypnotherapist.

Terdapat 2 macam “gaya” dalam membawakan Sugesti pada saat melakukan hipnotis, yaitu : gaya Authoritarian dan gaya Permissive. Authoritarian lebih sering digunakan oleh para Stage Hypnotist karena bernuansa dramatis dan menimbulkan efek entertainment. Permissive lebih banyak diterapkan pada proses Hypnotherapy, karena relatif dapat diterapkan kepada siapapun juga, termasuk mereka yang memiliki posisi sosial sama atau berada di atas sang Hypnotist atau Hypnotherapist.

***

Suatu rangkaian kata atau kalimat, agar benar-benar menghasilkan efek sugesti, maka sebaiknya menerapkan beberapa “aturan” sebagai berikut ini :

Client Language Preference

Pergunakan kata dan kalimat yang dipahami oleh Subyek, dalam hal ini adalah “bahasa ibu” dari Subyek, serta kosa kata & istilah yang dipahami oleh Subyek.

Pacing – Leading

Secara sederhana dalam kaidah hipnotis, Pacing berarti “fakta” dan Leading berarti “saran”. Kalimat-kalimat hipnotis adalah kalimat saran yang diselipkan diantara kalimat fakta.

Repetition

Lakukan pengulangan-pengulangan di kata dan kalimat penting, karena pengulangan akan lebih efektif dalam “menembus” pikiran bawah sadar.

***

Selanjutnya cara membawakan sugesti ini juga sangat berpengaruh terhadap efektifitas sugesti, yang dimaksud cara adalah penggunaan intonasi, jeda, dsb.

Secara umum tidak ada kaidah “salah” atau “benar” dalam membawakan suatu sugesti, akan tetapi yang lebih penting adalah sugesti tersebut dapat dibawakan secara alamiah, sesuai dengan gaya dasar dari Hypnotist. Meniru gaya seorang Hypnotist lain tidak dilarang, tetapi tidak disarankan jika ternyata hal ini merubah pola alamiah dari Hypnotist.

6 komentar:

  1. wahhhhh, , , ,CS Maju terus....From Sabuk Biru Cabang pulo-tikung-Lamongan

    BalasHapus
  2. saya anggota CS dari Banjarmasin (sabuk putih), mohon bimbingannya bagaimana latihan untuk emosi yang efektif agar cepat bisa ? karena waktu memukul lawan selalu pukulan saya masuk dan tdk membuat saya terpental. SALAM SIKAP SEJATI

    BalasHapus
  3. setuju...... saya wisnu wardana cipta sejati ranting modangan. senoga blog anda bisa menjadi blog yg bermanfaat dan terus berkembang..... salam sejati..._/\_

    BalasHapus
  4. saya Wahyu Indra sabuk putih CS Jember,Jawa Timur
    saya setuju dengan pertanyaan yg di ajukan oleh mas Ray.
    SALAM SEJATI

    BalasHapus
  5. sippp.. salam dari cipta sejati ranting pangkoh kalteng

    BalasHapus